sdit

sdit

Jumat, 20 Agustus 2010

Berpikir Positif (Bagian pertama)

MINGGU ke 1 :

Tujuan : Yang hadir / orang baru terikat / tertarik untuk datang terus berkelanjutan dan membuat mereka sadar akan hidup dengan berpikir positif sehingga dia selalu ingin mencari komunitas berpikir positif, dia akan tidak nyaman bergaul dengan lingkungan yang belum berpikir positif.

Materi : Mengapa berpikir positif

TERAPI BERPIKIR POSITIF

A. MENGAPA BERPIKIR POSITIF?

Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiran akan melahirkan mindset (pola pikir), mempengaruhi intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, hasil, harga diri, kondisi jiwa, kondisi kesehatan, percaya diri dll. Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orang tua, kemudian keluarga, masyarakat, sekolah, teman, media massa dan diri sendiri. Contoh : Jika seorang anak lahir dan diasuh dalam rumah tangga yang menyukai riya’ (beramal supaya dipuji orang lain/memamerkan amal), maka anak itu yang semula hanya meniru, lama-lama menjadi sifat/karakternya.

Manusia setiap hari menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran ini adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Dan sebaliknya jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.

Pada tahun 1986 Fakultas Kedokteran San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negative. Hasil penelitian Ini menunjukkan bahwa nafsu cenderung menyuruh pada keburukan. Dengan hitung-hitungan sederhana 80% dari 60.000, berarti setiap hari ada 48.000 pikiran negative. Semua pikiran negative akan mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa raga. Maka kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita.

Dalam memanfaatkan kekuatan pikiran itu, tidak semata-mata hanya mendasar-kan aspeks kekuatan manusia belaka, dan sudah pasti ada campur tangan tangan Allah. Sedangkan campur tangan Allah, juga tidak lepas dari prasangka pikiran kita terhadap-Nya .

Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ,” (yaitu) mereka (pertolongan Allah) datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah“, (Qs. Al-Ahzab 10).

Sebagaimana firman-Nya, yang artinya,” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apa bila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman (yakin) kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.“, (Qs. Al-Baqarah : 186).

Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya,” Aku (Allah) tergantung pada persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya , maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku ditengah orang banyak Aku mengingatnya ditengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka.....”, (HR Bukhari Muslim.)

Sebagaimana diriwayatkan Ibn Hussain bahwa Rasulullah bersabda, yanga artinya,” Aku (Allah) berkata kepada semua penduduk langit dan bumi,” Mintalah kepada-Ku. Aku pun memberikan kepada masing-masing orang, pikiran apa yang terpikir pada semuanya“.

Marilah kita memahami arti pikiran dan terapinya agar pikiran kita selalu positif. Untuk membuat perubahan yang sempurna seperti yang kita inginkan, mulailah dari dalam diri. Senada dengan firman Allah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Qs. Ar Ra’d : 11).

Marilah kita belajar (berilmu),berlatih dan berjuang menerapi pikiran kita. Tentu tidaklah sama orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Qs. Az Zumar : 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar