sdit

sdit

Jumat, 27 Agustus 2010

Berpikir Positif (Bagian ketujuh)

MINGGU ke 2 :
Tujuan : Mengetahui cara-cara terapi dengan berpikir positif
Materi : ilmu-ilmu caranya mempraktekkan berpikir positif  agar berpikir positif bisa menjadi akhlaq bagi yang mempratekkannya.

MENGUBAH HIDUP DENGAN MENGUBAH KATA-KATA

            Dalam pertemuan kemarin membahas langkah untuk mengubah hidup atau menghadapi masalah. Langkah-langkah tersebut adalah :
a. Pertama ubah persepsi kita. Mengubah cara pandang Anda terhadap situasi sulit dapat mengurangi stres (tekanan).
      Contoh : 
      Hidup itu mambahagiakan, Cari uang itu mudah, Masa lalu adalah guru terbaik, Memberi akan menerima, Kebaikan akan mendatangkan kebaikan 10-700 kali lebih, Semua takdir adalah baik atau berhikmah,sukses itu mudah, Bila kita bersyukur nikmat akan bertambah dll.
b. Cara mengubah persepsi yaitu pertama-tama dengan mengubah kata-kata
Contoh  :
Kegagalan --->  kesuksesan yang tertunda
Lupa ---> belum ingat
Tidak ada lowongan ---> belum ada lowongan
Sakit  ----> kurang sehat
Capek ---> kurang semangat

A. MENGAPA HARUS MENGUBAH KATA-KATA

Berapa kata yang kita ucapkan setiap hari. Tentu ratusan hingga ribuan kata. Kata-kata ada di mana-mana dan kitapun menggunakannya setiap saat. Ketika kita  menulis, kita menggunakan kata-kata. Ketika kita berbicara kita menggunakan  kata-kata. Ketika kita membaca, kita juga menggunakan kata-kata. Ketika kita  berpikirpun, kita senantiasa menggunakan kata-kata. Tahukah kita bahwa kata-kata merupakan salah satu hal yang bisa mempengaruhi  hidup kita?
            Kata-kata yg kita ucapkan dan pikirkan bukan saja menjelaskan hidup kita tetapi sebenarnya membentuknya. Kata-kata berdampak besar terhadap kehidupan kita; bahkan, percakapan di dalam diri kita menghasilkan sebagian besar pencapaian kita. Saringlah kata-kata yg negatif dan ubahlah agar menjadi kata-kata positif sehingga lisan dan tulisan kita selalu mendukung kita untuk memperoleh hasil-hasil yg menonjol, untuk mengubah sudut pandang, relasi, serta mendukung kemampuan kita utk mewujudkan hasrat-hasrat terdalam kita. Kata-kata yg positif juga berpengaruh pada kesejahteraan jasmani dan pembersihan emosional.
Rasulullah bersabda : “Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat : Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah dan Allahu Akbar. Tidak mengapa bagimu untuk memulai yg mana diantara kalimat tsb." HR.Muslim
 “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (Q.S. Al-Humazah : 1)

Akan jauh lebih nikmat jika kita bisa melakukan sesuatu yg membuat orang lain erbahagia. Salah satu caranya yaitu dengan lebih banyak menceritakan kebaikan2 orang lain dari pada mencari-cari kelemahan dan kesalahan-kesalahannya ataupun keburukannya menurut asumsi kita sendiri. Kalaupun kita ingin mengingatkan ataupun mengkritik seseorang mulailah dengan pernyataan positif tentang orang yg dikritik dan akhiri dgn sesuatu yang positif. Gagasan kritik bisa kita selipkan di tengah-tengah pernyataan positif itu.....
            Dalam buku Pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air (The Hidden Messages in Water) karya Prof. Emoto Masaru, seorang ahli teori gelombang telah mengadakan penelitian sehubungan dengan kata-kata negatif dan kata-kata positif. Ia melontarkan secara bergantian kata-kata yang positif seperti Hebat, Kamu Bisa, Terima Kasih, Aku Sayang Kamu dsb, serta kata-kata negatif seperti Goblok kamu, Saya tidak bisa, Menyebalkan, dllsbg, di atas permukaan air. Kemudian dengan suatu alat khusus ia mengamati citra yang dibentuk air sebagai akibat dari lontaran kata-kata tadi. Ternyata kata-kata negatif membentuk suatu citra yang rusak, tidak beraturan dan tidak estetis. Sebaliknya kata-kata positif membentuk suatu citra yang teratur rapi, beraturan dan bernilai estetika tinggi. Jika jiwa manusia dianggap sebagai air (toh bahan dasar manusia memang air), maka pengaruh kata-kata positif atau kata-kata negatif akan membentuk citra yang kira-kira sama dan tidak jauh berbeda pada hati dan jiwanya.
            Michael J. Losier dalam bukunya Law of Attraction mengatakan bahwa kata-kata kita mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan getaran yang dipancarkannya. Jadi, mengapa kita harus menggunakan kata-kata yang tidak kita inginkan? Gunakan saja kata-kata yang mengungkapkan hal-hal yang menjadi  harapan kita agar hal-hal tersebut bisa terwujud. Bagaimana caranya? Simak yang  berikut.
Jangan terlambat.
Jangan mengambil rute itu.
Jangan panik.

            Sepertinya kalimat-kalimat ini baik-baik saja. Sepertinya semuanya menunjukkan  perhatian kita akan hal-hal positif. Tetapi,  ternyata kata-kata ini bisa mewujudkan hal-hal yang sebaliknya. Ketika  kita berkata "Jangan terlambat", sebenarnya kita memancarkan "energi"  kekhawatiran. Energi yang terpancar inilah yang akan membuat apa yang kita khawatirkan terwujud.
            Contoh : Ibu Emmy (seorang penulis sedang mempraktekkan keajaiban kata-kaya) Ia. senantiasa menggunakan taksi untuk pergi ke kantor. Untuk itu, ia selalu memesan taksi pada pembantunya (ketika jasa pesan taksi melalui telepon belum lazim). Pada suatu waktu, ia mendapat pembantu baru. Seperti biasa, Ibu Emmy memesan kepada pembantunya tersebut, "Mbak, tolong carikan taksi untuk saya. Taksi apa saja asalkan 'jangan' yang kuning, ya. Sekali lagi 'jangan' yang kuning." Beberapa saat kemudian, sang pembantu datang dengan menaiki taksi berwarna kuning! Ternyata, kata-kata terakhir Ibu Emmy yang senantiasa diulang itulah yang diingat oleh sang pembantu. Kata-kata ini berhasil terwujud. Kalau saja Ibu Emmy mengatakan, "Ambil taksi yang biru ya" dan mengulang kata-kata biru tersebut, dapat dipastikan Ibu Emmy juga akan mendapatkan taksi berwarna biru. Hasil survey juga membuktikan bahwa kata-kata yang kita gunakan memiliki energi untuk menggerakkan kita mewujudkannya. Jadi, gunakan kata-katayang memancarkan energi positif , yaitu kata-kata yang mengungkapkan harapan dan keinginan kita.
Setelah kita ketahui betapa sangat berbahayanya pengaruh kata-kata negatif bagi jiwa dan hati kita, maka kini tinggallah menetapkan pilihan pada tiap-tiap diri, apakah ia akan meneruskan kebiasaannya dengan kata-kata negatif tersebut dan menggantinya dengan  kata-kata positif yang akan mengobarkan semangat, membentuk kepercayaan diri, membangun kekuatan jiwa, menguatkan pengendalian emosi, dan pada akhirnya akan membentuk dirinya secara utuh sebagai manusia yang bertutur dengan tutur kata yang telah digariskan oleh Allah SWT. Manusia itu ketika berbicara dan berkomunikasi, kekerdilan diri ataupun kebesaran jiwanya akan tergambar jelas dari apa yang ia ucapkan dan dari ucapan-ucapan yang biasa ia terima. Maka orang besar hanya akan menjadi besar jika ia biasa mengucapkan kata-kata positif dan menerima kata-kata positif pula. Apatah lagi jika yang positif itu tidak hanya sebatas kata-kata, namun juga aplikasi cara hidup sehari-hari.

Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (QS. An-Nisa : 5).

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. Al-Baqarah : 83)

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. (QS. An-Nisa : 8)

·  Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ·  Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. AL-Israa : 23 - 24)

·  maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut".  ·  Berkatalah mereka berdua: "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas"  ·  Allah berfirman: "Jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (QS. Thaa Haa : 44-46)

Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. Al-Furqaan : 63).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar